4 Alasan Kenapa Disiplin Waktu Itu Penting Dalam Komsel
Komsel Dombapa dirancang sebagai wadah persekutuan yang santai, inklusif, dan nyaman bagi semua peserta, baik yang sudah lama dalam iman, yang masih “bayi rohani,” yang sedang lemah iman, maupun teman-teman non-Kristen yang ingin ikut serta. Namun, meskipun formatnya santai, disiplin dalam waktu tetap menjadi prinsip penting agar komsel tetap efektif dan berdampak bagi semua peserta.
1. Menghargai Waktu Peserta yang Sibuk
Tidak semua peserta memiliki banyak waktu luang. Ada yang harus bekerja, mengurus keluarga, atau memiliki jadwal lain yang harus mereka perhatikan. Jika komsel tidak disiplin dalam waktu, peserta yang sibuk bisa merasa terbebani dan enggan untuk datang kembali.
Efesus 5:15-16 mengatakan:
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
Ayat ini mengajarkan kita untuk bijak dalam menggunakan waktu. Dengan komsel yang tepat waktu, peserta yang sibuk tetap dapat menikmati persekutuan tanpa khawatir mengorbankan tanggung jawab lainnya.
2. Membantu Peserta yang Lemah Iman atau Bayi Rohani
Peserta yang masih baru dalam iman atau sedang mengalami kelemahan rohani sering kali mudah kehilangan fokus dan komitmen. Jika komsel terlalu lama atau tidak teratur, mereka bisa cepat merasa bosan atau kehilangan semangat untuk datang.
Dalam 1 Korintus 14:40, Paulus menasihati:
“Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.”
Komsel yang disiplin dalam waktu menunjukkan bahwa kita menghargai setiap peserta dan membantu mereka membangun kebiasaan untuk tetap terhubung dengan komunitas iman.
3. Menunjukkan Sikap Profesional dan Terbuka bagi Non-Kristen
Bagi peserta non-Kristen yang hadir, pengalaman pertama mereka di komsel sangat menentukan kesan mereka terhadap komunitas Kristen. Jika acara dimulai terlambat atau berlangsung terlalu lama tanpa arah yang jelas, mereka bisa merasa tidak nyaman dan tidak mau kembali lagi.
Dalam Kolose 4:5, Paulus mengingatkan:
“Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.”
Disiplin dalam waktu menunjukkan bahwa kita adalah komunitas yang bertanggung jawab dan menghargai peserta dari semua latar belakang. Ini bisa menjadi kesaksian yang baik bagi mereka yang masih dalam tahap mencari kebenaran.
4. Mewujudkan Amanat Agung dengan Efektif
Komsel Dombapa bukan hanya sekadar perkumpulan sosial, tetapi juga bagian dari pelaksanaan Amanat Agung yang diberikan Yesus dalam Matius 28:19-20:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Agar Amanat Agung dapat terlaksana dengan baik, kita harus mengatur waktu dengan bijak sehingga setiap sesi komsel benar-benar efektif dalam membangun iman dan menjangkau orang lain.
Kesimpulan
Disiplin dalam waktu bukanlah sekadar aturan ketat, tetapi sebuah bentuk penghormatan kepada semua peserta. Dengan menghargai waktu mereka yang sibuk, memberikan lingkungan yang kondusif bagi yang lemah iman, dan menunjukkan sikap profesional kepada peserta non-Kristen, Komsel Dombapa dapat menjadi wadah persekutuan yang benar-benar berdampak. Selain itu, kedisiplinan ini juga mendukung misi Amanat Agung dengan menjadikan persekutuan lebih efektif dan menarik bagi semua orang.
Komsel yang disiplin dalam waktu bukan hanya lebih efisien, tetapi juga lebih relevan, inklusif, dan membawa berkat bagi banyak orang. Mari kita membangun komsel yang tertib, santai, tetapi tetap menghargai waktu semua peserta! ⏳✨